HUBUNGAN YIN DAN YANG DENGAN KERUSAKAN EKOSISTEM ALAM


A.      Pengertian Yin dan Yang
Pernahkah kalian mendengar kata Yin dan Yang? Pastinya sudah tidak asing lagi di telinga kalian. Secara umum Yin Yang diartikan sebagai dua aspek yang berlawanan dari sesuatu hal atau fenomena alam. Tetapi, sebenarnya Yin dan Yang bukan hanya sekedar deretan suatu hal atau sesuatu yang berlawanan. Konsep tersebut tidak dapat dibatasi dari segala sesuatu di alam semesta ini. Yin berarti perempuan, pasif, prinsip negatif di alam, bulan, berbayang orientasi, utara atau sisi teduh sebuah bukit, selatan sungai. Yang berarti laki-laki, aktif, prinsip positif di alam, selatan atau cerah sisi bukit, utara sungai.
Yin adalah sisi hitam dengan titik putih pada bagian atasnya dan Yang adalah sisi putih dengan titik hitam pada bagian atasnya. Hubungan antara Yin dan Yang sering digambarkan dengan bentuk sinar matahari yang berada di atas gunung dan di lembah. Yin (secara harafiah yaitu tempat yang teduh) adalah daerah gelap yang merupakan bayangan dari gunung, sementara Yang (secara harafiah yaitu tempat yang terang atau cerah) adalah bagian yang tidak terhalang oleh gunung. Saat matahari bergerak, Yin dan Yang secara bertahap bertukar tempat satu sama lain, mengungkapkan apa yang tidak jelas dan menyembunyikan yang sudah terungkap. Yin ditandai dengan sesuatu yang lambat, lembut, menghasilkan, menyebar, dingin, basah, dan pasif. Berhubungan dengan air, bumi, bulan, feminitas dan malam hari. Yang sebaliknya ditandai dengan cepat, keras, padat, fokus, panas, kering, dan agresif. Berhubungan dengan api, langit, matahari, maskulinitas dan siang hari.Yin dan Yang dapat bertukar tempat dalam kondisi tertentu sehingga mereka biasanya tidak hanya Yin dan Yang saja. Dengan kata lain, Yin dapat berisi bagian tertentu dari Yang dan Yang dapat memiliki beberapa komponen Yin.
Yin Yang mempunyai 5 elemen unsur pendukung yang terdapat didalamnya yaitu kayu, api, tanah, logam, dan air. Berikut Penjelasannya:
Unsur Kayu
Dalam waktu, unsur kayu diartikan sebagai musim semi yaitu mulainya suatu kehidupan baru. Oleh karena itu, ia identik dengan pagi hari, timur dan bersifat angin. Warna hijau. Dalam ilmu pengobatan, hati berunsur kayu. Dalam karakter, unsur kayu diasosiasikan dengan kreativitas dan pelaksanaan
Unsur Api
Dalam waktu, unsur api diartikan sebagai pertengahan musim panas. Oleh karena itu, ia identik dengan di tengah siang hari, selatan dan bersifat panas. Warna merah. Dalam ilmu pengobatan, jantung bersifat api. Dari segi karakter, unsur api diasosiasikan dengan perasaan dan emosi.
Unsur Tanah
Dalam waktu, unsur tanah diartikan sebagai awal siang hari. Oleh karena itu, ia identik dengan posisi tengah dan berkaitan dengan kelembaban (humidity). Warna kuning. Dalam ilmu pengobatan, limpa bersifat tanah. Dari segi karakter, unsur tanah diasosiasikan dengan daya konsentrasi, realisme dan stabilitas .
Unsur Besi
Dalam waktu, unsur besi (metal) diartikan sebagai musim gugur. Oleh karena itu, ia identik dengan malam hari, barat dan bersifat kering (aridity). Warna putih. Dalam ilmu pengobatan, paru-paru bersifat metal. Dari segi karakter, unsur besi diasosiasikan dengan kemauan keras dan kemandirian, juga khidmat dan ketajaman.
Unsur Air
Dalam waktu, unsur air diartikan sebagai musim dingin. Oleh karena itu, ia identik dengan malam hari, utara dan bersifat dingin. Warna hitam. Dalam ilmu pengobatan, ginjal bersifat air. Dari segi karakter, unsur air diasosiasikan dengan kejernihan pikiran dan rasional. Ia mengalir, liberal dan fleksibel .
Sebagai unsur energi, jelas mereka saling berinteraksi dengan saling menunjang. Sesuai dengan urutan diatas, kayu dibakar menjadi api yang kemudian berubah menjadi tanah, tanah adalah sumber besi, zat besi adalah mineral yang dapat dicairkan, sedangkan air sendiri menghidupan pohon. Dengan demikian, kayu menghidupkan api memperkuat tanah memperkuat besi memperkuat air menghidupkan kayu
B.       Penyebab Kerusakan Ekosistem alam
Manusia sebagai penguasa lingkungan hidup di bumi berperan besar dalam menentukan kelestarian lingkungan hidup. Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang berakal budi mampu merubah wajah dunia dari pola kehidupan sederhana sampai ke bentuk kehidupan modern seperti sekarang ini. Namun sayang, seringkali apa yang dilakukan manusia tidak diimbangi dengan pemikiran akan masa depan kehidupan generasi berikutnya. Banyak kemajuan yang diraih oleh manusia membawa dampak buruk terhadap kelangsungan lingkungan hidup.
Beberapa bentuk kerusakan lingkungan hidup karena faktor manusia, antara lain:
a.       Terjadinya pencemaran (pencemaran udara, air, tanah, dan suara) sebagai dampak adanya kawasan industri.
b.      Terjadinya banjir, sebagai dampak buruknya drainase atau sistem pembuangan air dan kesalahan dalam menjaga daerah aliran sungai dan dampak pengrusakan hutan.
c.       Terjadinya tanah longsor, sebagai dampak langsung dari rusaknya hutan.

C.      Hubungan Yin dan Yang dengan Kerusakan Ekosistem Alam
            Permasalahan utama dalam kerusakan ekosistem alam  yang terjadi - adalah hilangnya kesadaran manusia atas hubungannya dengan alam. Manusia telah terjebak ke dalam suatu pemahaman dirinya yang sepenuhnya terpisah dengan alam. Dan, bahwa tindakan penebangan hutan, pencemaran air, dan segudang tindakan lain berjalan tanpa adanya pemikiran akan dampak dari perbuatan tersebut. Filsafat Yin Yang, memakai hukum lima unsur misalnya, siklus hidup digambarkan sebagai berikut:
Air menumbuhkan Kayu, Kayu membesarkan Api, api dst....... Nah kalau Kayu ( hutan ) dirusak keseimbangan Yin dan Yang terganggu, maka akan timbul banjir, ini jelas harus disadari manusia melalui Filsafat Yin Yang. Kesalahan manusia adalah dalam pemikirannya sudah lari dari esensinya, mereka menganggap semua akan dibantu  Tuhan dari bencana apapun meskipun karena perbuatan mereka, nah janji dalam agama ini yang menjadi andalah mereka untuk berbuat semaunya.
Bencana alam itu dipandang dari kacamata manusia, namun dari sudut pandang alam itu adalah alam melakukan evolusi dalam penyeimbangan Yin dan Yang kembali pada masa bumi berevolusi, ini adalah proses evolusi alam yang kita sebut bencana alam. Ketika manusia merusak alam, alam secara otomatis menyeimbangkan dirinya kembali, seberapa kuat reaksinya, tergantung berapa besar kerusakan, seperti lapisan ozon, ini membawa bencana angin dan topan, dan ini kelihatan sebagai bencana bagi manusia.

0 Response to "HUBUNGAN YIN DAN YANG DENGAN KERUSAKAN EKOSISTEM ALAM"

Post a Comment

Pages