BAB
I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Pendidikan
merupakan usaha sadar dan terencana untuk menumbuh kembangkan potensi sumber
daya manusia (SDM) melalui kegiatan pembelajaran. Pendidikan sudah menjadi
keharusan untuk mendapat prioritas perhatian, karena sebagai peningkatan
kualitas suatu bangsa atau sumber daya manusia ( SDM ) keberhasilan suatu
pendidikan itu bukan hanya dari peserta didik itu sendiri, tetapi terdiri dari
tiga komponen, yaitu orang tua/keluarga, guru/sekolah, dan masyarakat. Konsep
tentang peranan guru pada proses pendidikan ini, sudah banyak diakui kalangan
masyarakat, bahwa guru merupakan pemegang peranan yang sangat penting pada
proses pendidikan di sekolah.
Guru
adalah perencana, pelaksana dan
pengembang kurikulum bagi kelasnya, maka guru harus selalu meningkatkan
aktivitas, kreativitas, kualitas, dan profesionalismenya sehingga bisa mencetak
sunber daya manusia yang berkualitas. Dalam pelaksanaan belajar mengajar di
kelas, guru dituntut untuk menjadi ahli penyebar informasi yang baik karena
tugas utamanya antara lain menyampaikan informasi kepada peserta didik. Guru
juga berperan sebagai perencana (designer), pelaksana (implementer), dan
penilai (evaluator) pembelajaran. Untuk itu diperlukan peran baru dari para
guru, mereka dituntut memiliki ketrampilan – ketrampilan teknis yang
memungkinkan untuk mengorganisasikan materi standar serta mengelolanya dalam
pembelajaran dan pembentukan kompetensi peserta didik.
Dalam
kurikulum tingkat satuan pendidikan, guru berperan dalam mengembangkan materi
standar dan membentuk kompetensi peserta didik. Sehubungan dengan itu, guru
harus kreatif dalam memilah dan memilih, serta mengembangkan materi standar
sebagai bahan untuk membentuk kompetensi peserta didik.
Keberhasilan pada proses pendidikan akan tercapai apabila
guru memiliki dan menguasai metodologi pembelajaran secara baik. Metodologi
pembelajaran merupakan suatu ilmu pengetahuan tentang metode yang digunakan
pada pekerjaan mendidik. Guru yang baik dan profesional ialah guru yang
mempunyai kompetensi yang baik atau kompetensi profesional seperti menguasai
materi pelajaran secara luas dan mendalam, serta kemampuan menerapkan metode
pembelajaran yang tepat. Dalam melakukan pembelajaran guru juga harus memiliki
sejumlah kiat untuk mencapai tujuan pembelajaran sehingga seberat apapun bidang studi yang
diajarkan akan diminati dan dianggap ringan oleh siswa. Guru sebagai pekerja
profesional harus memfasilitasi dirinya dengan seperangkat pengalaman,
keterampilan, dan pengetahuan tentang keguruan, selain harus menguasai
substansi keilmuan yang ditekuninya.
Berdasarkan
uraian di atas,maka penulis tertarik untuk menyusun karya ilmiah dengan judul “
Rencana Kerja Pelaksanaan Tugas Dalam menciptakan pemebelajaran Aktif,
Inovatif, kreatif, Efektif, Efisien dan Menyenangkan Pada MI Juragan ”
B.
TUGAS POKOK DAN FUNGSI SATUAN KERJA
1.
Tugas Pokok Guru
Tugas pokok guru dapat
dikelompokkan dalam 3 jenis yakni, tugas dalam bidang profesi, tugas dalam
bidang kemanusiaan dan tugas dalam bidang kemasyarakatan.
Tugas guru sebagai profesi
meliputi mendidik, mengajar dan melatih. Mendidik berarti meneruskan dan
mengembangkan nilai-nilai hidup. Mengajar berarti meneruskan dan mengembangkanilmu
pengetahuan dan teknologi, sedangkan melatih berarti mengembangkan
ketrampilan-ketrampilan pada siswa.
Dalam pelaksanaan belajar
mengajar di kelas, tugas-tugas guru diantaranya adalah :
a)
Menyusun program pengajaran, menyajikan program pengajaran, membuat rencana
pembelajaran, evaluasi belajar, analisis evaluasi belajar, dan menyusun program
perbaikan dan pengayaan.
b)
Menyusun program , melaksanakan program bimbingan, evaluasi pelaksanaan
bimbingan dan analisis hasil pelaksanaan bimbingan, tindak lanjut dalam program
bimbingan terhadap peserta didik yang menjadi tanggung jawabnya.
Tugas guru dalam bidang
kemanusiaan adalah bahwa seorang guru di sekolah harus dapat menjadikan dirinya
sebagai orang tua kedua. Ia harus mampu menarik simpati sehingga ia menjadi
idola para siswanya.
Tugas guru dalam bidang
kemasyarakatan adalah mendidik dan mengajar masyarakat untuk menjadi warga
negara indonesia yang bermoral pancasila dan mencerdaskan kehidupan bangsa.
2.
Fungsi Guru
Guru memiliki peran dan fungsi yang sangat penting dalam
kehidupan bangsa dan negara. Mereka sangat membantu dalam membentuk kepribadian
anak guna menyiapkan dan mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM),
mensejahterakan masyarakat, serta memajukan bangsa dan negara.
Peran dan fungsi guru dapat diidentifikasikan sebagai berikut :
sebagai pengajar, pembimbing dan pendidik.
Sebagai pengajar, guru harus bertanggung jawab atas hasil
kegiatan belajar anak melalui interaksi belajar mengajar. Guru merupakan faktor
yang mempengaruhi berhasil tidaknya proses belajar, dan karenanya guru harus
menguasai prinsip-prinsip belajar disamping menguasai materi yang akan
diajarkan.
Guru sebagai pembimbing bertugas memberi bantuan terhadap
individu untuk mencapai pemahaman dan pengarahan diri yang dibutuhkan untuk melakukan
penyesuaian diri secara maksimum terhadap sekolah, keluarga dan masyarakat.
Guru sebagai pendidik merupakan figur yang menjadi tokoh,
panutan, dan identifikasi bagi para peserta didik dan lingkungannya. Maka guru
harus memiliki standar kualitas pribadi tertentu, yang mencakup tanggung jawab,
wibawa, mandiri dan disiplin. Guru adalah pribadi kunci di kelas karena besar
pengaruhnya terhadap perilaku dan belajar siswa, yang memiliki kecenderungan
meniru dan beridentifikasi. Hal- hal yang berpengaruh itu antara lain otoritas
akademis dan non akademis, kesehatan mental, kesenangan, cita-cita dan sikap
suasana kelas yang diciptakan oleh guru dan tindakan-tindakannya.
C. IDENTIFIKASI MASALAH
Dari latar belakang masalah di atas timbul beberapa permasalahan yang dapat
diidentifikasi sebagai berikut :
1.
Dalam proses pembelajaran dominasi guru sangat tinggi. siswa kurang
mendapatkan kesempatan untuk mengaktualisasikan kreativitasnya sehingga
kegiatan belajar menitikberatkan pada proses pengajaran daripada pembelajaran.
2.
Metode mengajar guru kurang bervariasi.
3.
Sarana prasarana dan media pembelajaran yang kurang memadai.
D.
RUMUSAN MASALAH
Dari
uraian latar belakang yang sudah penulis sampaikan diatas dapat ditarik suatu
rumusan permasalahan yang akan dibahas sebagai berikut :
a.
Bagaimana upaya untuk meningkatkan kinerja
guru di MI Juragan ?
b.
Bagaimana upaya guru untuk
meningkatkan kualitas pendidikan di MI Juragan?
E. POKOK MASALAH
Pokok
masalah pada penelitian ini yaitu : “ Rencana Kerja Peningkatan Tugas
dan Kinerja Guru Pada MI Juragan.
F. KERANGKA
BERFIKIR
Pembelajaran
merupakan perubahan dalam kemampuan, sikap atau perilaku siswa yang relatif
permanen sebagai akibat dari pengalaman atau pelatihan. Perubahan kemampuan
yang hanya berlangsung sekejap dan kemudian kembali ke prilaku semula
menunjukkan belum terjadi peristiwa pembelajaran, walaupun mungkin terjadi
pengajaran.Hal sangat mendasar adalah tugas seorang guru membuat agar proses
pembelajaran pada siswa berlangsung secara efektif. Disinilah perlu perubahan
paradigma pembelajaran tidak hanya sekedar memahami konsep dari prinsip
keilmuan,siswa juga harus memiliki kemampuan untuk berbuat sesuatu dengan
menggunakan konsep dan prinsip keilmuan yang telah dimiliki.
G. SISTEMATIKA PENULISAN
Adapun pokok-pokok penulisan dalam karya tulis ini adalah
:
A.
Bagian awal yang terdiri atas :
a)
Halaman Judul / cover
b)
Kata pengantar
c)
Daftar isi
B.
Bagian Batang Tubuh, terdiri atas :
Bab I : PENDAHULUAN, terdiri atas :
a)
Latar Belakang
b)
Tugas pokok dan fungsi satuan kerja
c)
Identifikasi Masalah
d)
Rumusan Masalah
e)
Pokok Masalah
f)
Kerangka Berfikir
g)
Sistematika Penulisan
Bab II : FAKTA
DAN MASALAH, terdiri atas :
a)
Keadaan Sekarang
b)
Keadaan yang diinginkan
Bab
III : PEMBAHASAN,terdiri atas :
a)
Analisis
b)
Pemecahan Masalah
Bab
IV : PENUTUP, terdiri atas :
a)
Kesimpulan
b)
Saran
c)
Implikasi
d)
Daftar Pustaka
BAB II
FAKTA DAN
MASALAH
A. KEADAAN SEKARANG
Berdasarkan hasil
pengamatan sehari-hari, guru-guru di MI Juragan dalam melaksanakan tugas
pembelajaran masih belum bisa
menciptakan suasana belajar yang kreatif dan menyenangkan sehingga siswa cenderung
pasif dan kurang termotivasi dalam belajar.
Dalam proses pembelajaran
guru masih menggunakan pola lama dimana guru paling banyak berperan sehingga
kreatifitas siswa tidak bisa berkembang baik yang pada akhirnya menimbulkan
kejenuhan dalam belajar.
Dalam hal ketrampilan
bertanya guru-guru kurang memperhatikan cara-cara membuat pertanyaan yang
singkat , jelas, memberi acuan, memberi tuntunan dsb yang bisa membangkitkan kreativitas dan semangat
belajar peserta didik.
Dalam hal penguatan (
reinforcement) seharusnya memperhatikan prinsip kehangatan, keantusiasan,
kebermaknaan dan menghindari respon negative sehingga hubungan batin antara
guru dan siswa kurang terwujud.
Pelaksanaan belajar mengajar yang masih kelihatan kurang bervariasi baik
dilihat dari gaya, media, sumber belajar, dan pola interaksi.
Dalam membuka dan menutup
pelajaran guru kurang memperhatikannya sehingga mental siswa kurang siap dan
pemusatan fikiran kurang optimal.
Dalam pengelolaan kelas
juga masih banyak kekurangan,suasana kelas kadang- kadang gaduh, tidak kondusif
dan akhirnya gangguan-gangguan pembelajaran sulit diatasi.
Keadaan yang seperti
diungkapkan diatas terjadi karena guru kurang memperhatikan ketrampilan
mengajar untuk mengatasi hal-hal seperti diatas. Jika keadaan tersebut
berlarut-larut dan tidak segera diatasi , maka hasil yang dicapai siswa dalam
belajar akan menurun.
B. KEADAAN YANG DIINGINKAN
Berdasarkan kenyataan yang
ada sekarang, penulis menginginkan adanya suasana pembelajaran di kelas yang
bisa meningkatkan kreativitas guru dan siswa hingga akhirnya tercipta suasana
belajar yang kreatif dan menyenangkan.
Guru seharusnya mengetahui
dan memahami bermacam-macam metode- metode pembelajaran yang kemudian
dipraktekkan dalam proses pembelajaran di kelas sehingga siswa tidak akan
merasa jenuh dan bosan dalam belajar.
Dalam hal ketrampilan
bertanya guru seharusnya menggunakan ketrampilan bertanya dasar mencakup
beberapa hal yakni : pertanyaan yang disampaikan singkat dan jelas, memberi
acuan dan bisa memusatkan perhatian dan sebagainya sehingga peserta didik tidak
takut menghadapi pertanyaan- pertanyaan yang disampaikan oleh guru.
Dalam pemberian penguatan
sebaiknya memperhatikan prinsip kehangatan, keantusiasan, kebermaknaan dan
menghindari penggunaan respon negatif. Penjelasan dalam penyajian materi
pelajaran juga harus dapat difahami sesuai dengan tujuan yang
diharapkan,menyenangkan dan dapat membangkitkan motivasi belajar mereka.
Dalam membuka pelajaran
seharusnya guru menggunakan cara- cara yang bisa membangkitkan kreativitas dan
motivasi siswa dalam belajar seperti menghubungkan materi yang lalu dengan
materi yang disajikan, menyampaikan tujuan yang akan dicapai dan garis- garis
besar materi yang akan dipelajari, menyampaikan langkah- langkah kegiatan
pembelajarandan tugas- tugas yang harus diselesaikan, mendayagunakan media dan
sumber belajar yang sesuai dengan materi yang disajikan dan mengajukan
pertanyaan untuk mengetahui pemahaman peserta didik terhadap pelajaran yang
lalu maupun untuk menjajaki kemampuan awal berkaitan dengan bahan yang akan
dipelajari.
Dalam menutup pelajaran
juga dapat melakukan hal- hal sebagai berikut yakni : menarik kesimpulan,
mengajukan pertanyaan untuk mengukur pemahaman siswa, menyampaikan bahan- bahan
pendalaman serta memberikan post tes baik secara lisan , tulisan maupun
perbuatan.
BAB III
P E M B A H A S A
N
A. ANALISIS
Dari gambaran keadaan
Madrasah pada bab sebelumnya, penulis dapat menganalisis permasalahan-
permasalahan yang dihadapi sebagai berikut :
1)
Guru kurang menguasai cara- cara untuk menciptakan pembelajaran kreatif dan
menyenangkan yang menyebabkan siswa merasa jenuh, bosan dan kurang termotifasi.
2)
Perlu adanya pelatihan, loka karya, ataupun penataran, tentang ketrampilan
mengjarkan yang meliputi : ketrampilan bertanya, memberi penguatan, mengadakan
variasi dalam pembelajaran, menjelaskan materi pembelajaran, membuka dan
menutup pelajaran, membimbing diskusi kelompok kecil, mengelola kelas, serta
mengajar kelompok kecil dan perorangan.
B. PEMECAHAN MASALAH
Dari analisis permasalahan
di atas kiranya perlu adanya upaya dari Pihak madrasah dan
guru untuk memecahkan masalah- masalah yang dihadapi madrasah.
Adapun upaya-upaya yang harus dilakukan antara lain :
1)
Melakukan
perubahan dalam pembelajaran dengan memilih strategi pembelajaran yang tepat.
Strategi pembelajaran merupakan cara yang dilakukan dalam kegiatan pembelajaran
secara ko,prehensif melalui berbagai metode, media, dan penilaian yang sesuai
dengan kompetensinya.
2)
Kepala
Sekolah atau madrasah mengadakan pelatihan bagi para guru sebagai reformasi
pendidikan.
BAB IV
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
1)
Dalam menghadapi berbagai tantangan dan meningkatkan mutu pendidikan,
diperlukan kualitas guru yang mampu mewujudkan kinerja profesional , modern,
dalam nuansa pendidikan dengan dukungan kesejahteraan yang memadai.
2)
Untuk melakukan perubahan dalam pembelajaran mata pelajaran yang diampu,
maka guru perlu memilih strategi pembelajaran yang tepat. Strategi pembelajaran
merupakan cara yang dilakukan dalam kegiatan pembelajaran secara komprehensif
melalui berbagai metode, media, dan penilaian yang sesuai dengan kompetensinya.
B. SARAN
1)
Bagi guru, hendaknya mampu memberikan pembelajaran yang aktif, inovatif,
efektif, dan menyenangkan peserta didiknya. Karena hanya dengan suasana yang
demikian, siswa akan termotivasi untuk mengikuti proses pembelajaran.
2)
Bagi siswa, hendaknya selalu memotivasi diri sendiri untuk rajin belajar
dan menuntut ilmu tanpa membedakan disiplin ilmu apapun.
3)
Bagi sekolah / lembaga pendidikan, hendaknya selalu mendukung dan
memberikan kesempatan kepada guru untuk menggunakan model dan metode
pembelajaran yang variatif pada proses pembelajaran, sehingga akan tercipta
pembelajaran yang bermakna bagi peserta didik untuk diaplikasikan dalam
kehidupan sehari- hari baik di rumah, masyarakat, dan di sekolah.
C. IMPLIKASI
Sebagai wujud syukur
kepada Allah SWT, semua guru wajib meningkatkan tugas dan kinerjanya dalam
rangka mewujudkan Tujuan Pendidikan Nasional dengan cara mengoptimalkan kinerja
dan juga peran sosial di masyarakat sebagai teladan.
D. DAFTAR PUSTAKA
Mulyasa, Menjadi guru profesional,Bandung
:PT Remaja Rosda Karya,2005
Mustain, Peningkatan Kinerja Guru
: Rindang Edisi Januari, 2013
Syah, Muhibbin, Psikologi Belajar,Jakarta
: Logos Wacana Ilmu,1999
Uzer, Usman, Menjadi Guru Profesional,Bandung
: PT Remaja Rosda Karya,2005
Sekjen Depag RI,Bimbingan calon
tenaga kependidikan biro kepegawaian,2004
0 Response to "KARYA ILMIAH UPKP: Rencana Kerja Pelaksanaan Tugas Dalam menciptakan pemebelajaran Aktif, Inovatif, kreatif, Efektif, Efisien dan Menyenangkan Pada MI Juragan"
Post a Comment