B.BIDANG KAJIAN
Desain dan strategi pembelajaran sd
C.PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan suatu hal yang
penting dalam menjadikan manusia yang berilmu, berbudaya, bertakwa serta mampu
menghadapi tantangan masa datang. Dengan pendidikan tersebut juga akan
melahirkan peserta didik yang cerdas serta mempunyai kompetensi dan skill untuk
dikembangankan ditengah-tengah masyarakat.Untuk mewujudkan hal demikian tidak
terlepas dari faktor penentu dalam keberhasilan peserta didik dalam pendidikan.
Salah satu faktor utamanya adalah kemampuan guru mengunakan metode dalam proses pembelajaran.
D,PERUMUSAN
MASALAH
Dalam proses pembelajaran di MI.....
guru menggunakan metode ceramah, pemberian tugas, dan tanya jawab.Guru mengajar
mengacu pada kurikulum tingkat satuan pendidikan,menggunakan bahan ajar yang
sesuai dengan materi pelajaran dan media yang menunjang proses pembelajaran.Diharapkan
dengan proses pembelajaran tersebut,siswa dapat berperan aktif dan indicator
yang diharapkan dalam KTSP dapat tercapai.
Selama proses pembelajaran berlangsung,siswa kelas V mengikuti
pelajaran dengan baik,tetapi siswa kurang merespon materi yang diberikan oleh
guru.Siswa mempelajari materi pelajaran hanya di sekkolah saja dan tidak
diulang ketika di rumah,siswa juga tidak memahami konsep pembelajaran sehingga
ketika diujikan kembali jawaban siswa tersebut rancu.Selain itu siswa kurang
mau terlibat dalam proses pembelajaran,contohnya tidak menjawab pertanyaan yang
diajukan guru saat proses pembelajaran berlangsung.Permasalahan tersebut
mengganggu jalannya proses pembelajaran dan terkesan siswa pasif serta kurang
mau berpikir kritis dan tidak kreatif.
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan ditemukan berbagai
permasalahan yang mengganggu proses pembelajaran yaitu siswa tidak mengerjakan
tugas/PR ,siswa kurang aktif saat proses pembelajaran, siswa keluar masuk
selama proses pembelajaran,dan siswa kurang bersemangat dalam KBM serta siswa
rebut saat proses pembelajaran.
Masalah yang dipilih untuk diteliti adalah siswa kurang
aktif saat proses pembelajaran.Ditemukan masalah ternyata 10 orang siswa kelaas
V MI...... kurang aktif selama proses
pembelajaran.Indikator masalah tersebut adalah siswa tidak mau menjawab
pertanyaan-pertanyaan dari guru,siswa tidak mau bertanya tentang materi yang
belum dipahami dan saat diberi kesempatan bertanya,dan siswa tidak
memperhatikan penjelasan guru pada saat proses pembelajaran.serta siswa sering
tidak tuntas mengerjakan tugas/latihan sedangkan jam pelajaran telah
habis.Tindakan yang akan dilakukan adalah menggunakan metode kerja kelompok yang
bermakna saat proses pembelajaran.
E. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan utama dari penelitian ini adalah
:
Untuk mengetahui
apakah dengan menerapkan metode kerja kelompok yang bermakna,keaktifan belajar
siswa di kelas V MI...... dapat ditingkatkan.
F.MANFAAT
PENELITIAN
Penelitian yang dilaksanakan di MI....... . memiliki beberapa manfaat,yaitu :
1.Bagi Peneliti,penelitian ini menjadi
pengalaman,sebagai masukan sekaligus sebagai pengetahuan untuk mengetahui upaya
meningkatkan keaktifan siswa di kelas melalui metode kerja kelompok yang
bermakna
2.Bagi Guru,jika hasil penelitian
dirasakan dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan para guru agar dapat
menerapkan metode kerja kelompok sebagai usaha meningkatkan keaktifan belajar
siswa.
3.Bagi Siswa, dengan penelitian ini
diharapkan keaktifan belajar siswa di kelas meningkat
4.Bagi Pembaca,penelitian ini diharapkan
dapat dijadikan sebagai bahan referensi untuk melakukan penelitian berikutnya
G .KAJIAN PUSTAKA
Pengertian Keaktifan Belajar
Keaktifan belajar terdiri dari kata kreativitas dan kata
belajar. “Keaktifan memiliki kata dasar aktif yang berarti giat dalam belajar
atau berusaha” (Ratmi, 2004). Keaktifan belajar berarti suatu usaha atau kerja
yang dilakukan dengan giat dalam belajar.
Ciri-ciri Keaktifan Belajar
1) Keinginan dan keberanian menampilkan perasaan,
2) Keinginan dan keberanian serta kesempatan berprestasi dalam
kegiatan baik persiapan, proses dan kelanjutan belajar,
3) Penampilan berbagai usaha dan kreativitas belajar mengajar dalam
menjalani dan menyelesaikan kegiatan belajar mengajar sampai mencapai
keberhasilannya, 4) Kebebasan dan kekeluasaan melakukan hal tersebut di atas
tanpa tekanan guru atau pihak lain
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keaktifan Belajar
Mengenai faktor-faktor yang berkontribusi terhadap hasil belajar,
Nana Sudjana (dalam Ratmi,04) menyatakan bahwa ada lima hal yang mempengaruhi keaktifan belajar,
yakni:
1) stimulus belajar,
2) perhatian dan motivasi,
3) respon yang dipelajarinya,
4) penguatan,
5) pemakaian dan pemindahan (I Wayan Gde
Wiradana,S.Pd)
2.1.2
Pentingnya Upaya Guru
dalam Mengembangkan Keaktifan Belajar Siswa
Guru merupakan penanggung jawab kegiatan proses pembelajaran di
dalam kelas. Sebab gurulah yang langsung memberikan kemungkinan bagi para siswa
belajar dengan efektif melalui pembelajaran yang dikelolanya. Dalam konteks ini
Nana Sudjana yang dikutip Cece Wijaya dan A. Tabrani mengemukakan sebagai berikut:
Kehadiran guru dalam proses belajar mengajar atau pengajaran masih tetap memegang peranan penting. Peranan guru dalam proses pengajaran belum dapat digantikan oleh mesin, radio, tape recorder ataupun komputer yang paling modern sekalipun. Masih terlalu banyak unsur manusiawi seperti sikap, sistem nilai, perasaan, motivasi kebiasaan dan lain-lain yang merupakan hasil dari proses pengajaran, tidak dapat dicapai melalui alat-alat tersebut.
Kehadiran guru dalam proses belajar mengajar atau pengajaran masih tetap memegang peranan penting. Peranan guru dalam proses pengajaran belum dapat digantikan oleh mesin, radio, tape recorder ataupun komputer yang paling modern sekalipun. Masih terlalu banyak unsur manusiawi seperti sikap, sistem nilai, perasaan, motivasi kebiasaan dan lain-lain yang merupakan hasil dari proses pengajaran, tidak dapat dicapai melalui alat-alat tersebut.
Dengan demikian dapat dipahami bahwa guru memegang peranan penting terhadap
proses belajar siswa melalui pembelajaran yang dikelolanya. Untuk itu guru
perlu menciptakan kondisi yang memungkinkan terjadinya proses interaksi yang
baik dengan siswa, agar mereka dapat melakukan berbagai aktivitas belajar
dengan efektif.
Dalam menciptakan interaksi yang baik diperlukan profesionalisme dan tanggung jawab yang tinggi dari guru dalam usaha untuk membangkitkan serta mengembangkan keaktifan belajar siswa. Sebab segala keaktifan siswa dalam belajar sangat menentukan bagi keberhasilan pencapaian tujuan pembelajaran. Abu Ahmadi dan Joko Tri Prasatya mengemukakan bahwa “proses belajar yang bermakna adalah proses belajar yang melibatkan berbagai aktivitas para siswa. Untuk itu guru harus berupaya untuk mengaktifkan kegiatan belajar tersebut.”
Selanjutnya tingkat keaktifan belajar siswa dalam suatu proses pembelajaran juga merupakan tolak ukur dari kualitas pembelajaran itu sendiri.Mengenai hal ini E. Mulyasa mengatakan bahwa: Pembelajaran dikatakan berhasil dan berkualitas apabila seluruhnya atau setidak-tidaknya sebagian besar (75%) peserta didik terlibat secara aktif, baik fisik, mental maupun sosial dalam proses pembelajaran, di samping menunjukkan kegairahan belajar yang tinggi, semangat belajar yang besar, dan rasa percaya pada diri sendiri.Agar siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran, maka diperlukan berbagai upaya dari guru untuk dapat membangkitkan keaktifan mereka.
Dalam menciptakan interaksi yang baik diperlukan profesionalisme dan tanggung jawab yang tinggi dari guru dalam usaha untuk membangkitkan serta mengembangkan keaktifan belajar siswa. Sebab segala keaktifan siswa dalam belajar sangat menentukan bagi keberhasilan pencapaian tujuan pembelajaran. Abu Ahmadi dan Joko Tri Prasatya mengemukakan bahwa “proses belajar yang bermakna adalah proses belajar yang melibatkan berbagai aktivitas para siswa. Untuk itu guru harus berupaya untuk mengaktifkan kegiatan belajar tersebut.”
Selanjutnya tingkat keaktifan belajar siswa dalam suatu proses pembelajaran juga merupakan tolak ukur dari kualitas pembelajaran itu sendiri.Mengenai hal ini E. Mulyasa mengatakan bahwa: Pembelajaran dikatakan berhasil dan berkualitas apabila seluruhnya atau setidak-tidaknya sebagian besar (75%) peserta didik terlibat secara aktif, baik fisik, mental maupun sosial dalam proses pembelajaran, di samping menunjukkan kegairahan belajar yang tinggi, semangat belajar yang besar, dan rasa percaya pada diri sendiri.Agar siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran, maka diperlukan berbagai upaya dari guru untuk dapat membangkitkan keaktifan mereka.
Sehubungan dengan pentingnya upaya guru dalam membangkitkan
keaktifan siswa dalam belajar, R. Ibrahim dan Nana Syaodih mengemukakan bahwa:
Mengajar merupakan upaya yang dilakukan oleh guru agar siswa belajar. Dalam pengajaran siswalah yang menjadi subjek, dialah pelaku kegiatan belajar. Agar siswa berperan sebagai pelaku dalam kegiatan belajar, maka hendaknya guru merencanakan pengajaran, yang menuntut siswa banyak melakukan aktivitas belajar. Hal ini tidak berarti siswa dibebani banyak tugas. Aktivitas atau tugas-tugas yang dikerjakan siswa hendaknya menarik minat siswa, dibutuhkan dalam perkembangannya, serta bermanfaat bagi masa depannya.
Mengajar merupakan upaya yang dilakukan oleh guru agar siswa belajar. Dalam pengajaran siswalah yang menjadi subjek, dialah pelaku kegiatan belajar. Agar siswa berperan sebagai pelaku dalam kegiatan belajar, maka hendaknya guru merencanakan pengajaran, yang menuntut siswa banyak melakukan aktivitas belajar. Hal ini tidak berarti siswa dibebani banyak tugas. Aktivitas atau tugas-tugas yang dikerjakan siswa hendaknya menarik minat siswa, dibutuhkan dalam perkembangannya, serta bermanfaat bagi masa depannya.
Berdasarkan hal tersebut di atas, maka
dalam pembelajaran upaya guru dalam mengembangkan keaktifan belajar siswa
sangatlah penting. Sebab
keaktifan belajar siswa
menjadi penentu bagi keberhasilan pembelajaranyangdilaksanakan.
2.1.3
Bentuk Upaya Guru dalam
Mengembangkan Keaktifan Belajar Siswa
Mengajar merupakan upaya yang dilakukan oleh guru agar
siswa belajar. Dalam pembelajaran, siswalah yang menjadi subjek, jadi siswalah
yang menjadi pelaku kegiatan belajar. Demikian pula dalam pembelajaran, agar
siswa berperan sebagai pelaku dalam kegiatan belajar, maka guru hendaknya
mengondisikan pembelajaran yang menuntut siswa aktif dalam melakukan kegiatan
belajar.
Beberapa bentuk upaya yang dapat dilakukan guru dalam mengembangkan keaktifan belajar siswa dalam mata pelajaran adalah di antaranya dengan meningkatkan minat siswa, membangkitkan motivasi siswa, menerapkan prinsip individualitas siswa, serta menggunakan media dalam pembelajaran.
Beberapa bentuk upaya yang dapat dilakukan guru dalam mengembangkan keaktifan belajar siswa dalam mata pelajaran adalah di antaranya dengan meningkatkan minat siswa, membangkitkan motivasi siswa, menerapkan prinsip individualitas siswa, serta menggunakan media dalam pembelajaran.
1.Meningkatkan minat siswa
Kondisi pembelajaran yang efektif adalah dengan adanya
minat dan perhatian siswa dalam belajar. Minat sangat besar pengaruhnya
terhadap belajar sebab dengan minat seseorang akan melakukan sesuatu yang
diminatinya. Sebaliknya, tanpa adanya minat seseorang tidak mungkin akan
melakukan sesuatu. Siswa yang memiliki minat yang besar terhadap suatu
pelajaran akan lebih aktif untuk mempelajarinya dan sebaliknya, siswa akan
kurang keaktifannya dalam mempelajari pelajaran yang kurang diminatinya. Oleh
karena itu, William Jams, seperti di kemukakan Moh. Uzer Usman, yang melihat
bahwa minat siswa merupakan faktor utama yang menentukan derajat keaktifan
belajar siswa. jadi, minat merupakan faktor yang menentukan keterlibatan siswa
secara aktif dalam belajar.
Selanjutnya minat siswa juga berhubungan dengan perhatian siswa.Perbedaannya
adalah minat sifatnya lebih menetap sedangkan perhatian sifatnya lebih
sementara dan adakalanya menghilang. Dalam proses belajar siswa, perhatian
memegang peranan penting.
Thomas M. Risk yang dikutip Zakiah Daradjat mengemukakan
“no learning takes place without attention.” Dari pernyataan tersebut dapat
dikatakan bahwa suatu pelajaran tidak akan berlangsung tanpa adanya perhatian
dari siswa.
Dengan demikian proses pembelajaran akan berjalan lancar bila siswa memiliki minat yang besar yang menimbulkan perhatiannya dalam belajar. Oleh karena itu, guru perlu membangkitkan minat siswa-siswanya agar pelajaran yang diberikan mudah dipahami sehingga mereka terlibat aktif dalam pembelajaran.
Dengan demikian proses pembelajaran akan berjalan lancar bila siswa memiliki minat yang besar yang menimbulkan perhatiannya dalam belajar. Oleh karena itu, guru perlu membangkitkan minat siswa-siswanya agar pelajaran yang diberikan mudah dipahami sehingga mereka terlibat aktif dalam pembelajaran.
( http:/abangilham.
wordpress. com/feed/ )
F. KERANGKA BERPIKIR
Berdasarkan
uraian di atas, maka terdapat secara teori hubungan
langsung sebab akibat antara variabel dependent dan variabel independent, bahwa
metode kerja kelompok yang bermakna diperkirakan dapat meningkatkan keaktifan
belajar siswa dalam mata pelajaran IPA. Hubungan antara variabel dependen dan
independent dapat digambarkan dengan diagram berikut ini :
G. HIPOTESIS TINDAKAN
Berdasarkan uraian teori dan kerangka berpikir maka
hipotesis penelitian ini dapat di rumuskan sebagai berikut :
Keaktifan siswa selama proses pembelajaran dalam
pembelajaran IPA akan meningkat dengan menggunakan metode kerja kelompok yang
bermakna
METODE PENELITIAN
H .SUBJEK
PENELITIAN
Penelitian ini akan dilaksanakan di MI..... Subjek penelitian
adalah siswa kelas 5. Kelas lima
berjumlah 32 orang; dua puluh orang siswa laki-laki dan dua belas orang siswa
peremuan. Siswa kelas lima
berumur rata-rata antara 10 tahun sampai 12 tahun. Siswa kelas lima MI..... memiliki
kecerdasan menengah dengan nilai rata-rata kelas 6 untuk pelajaran IPA. Siswa
kelas 5 berasal dari keluarga prasejahtera. Pendidikan orang tua siswa rata
– rata hanya lulusan SD.
I. PROSEDUR PENELITIAN
Penelitian Tindakan Kelas ini akan dilaksanakan selama
tiga siklus. Setiap siklus terdiri dari empat fase; perencanaan, pelaksanaan,
observasi, dan refleksi.
3.2.1 PERENCANAAN
Dalam tahap perencanaan peneliti melakukan 6 kegiatan
utama; meneliti kelas untuk menentukan dan merumuskan masalah penelitian,
mentukan tindakan, membuat Rencana Pelakasanaan Pembelajaran Perbaikan, membuat
lembaran observasi, menentukan jadwal penelitian, dan membuat matrik metodologi
penelitian.
- Meneliti kelas
Dalam tahapan pertama ini, peneliti menemukan beberapa masalah;
ü siswa tidak mengerjakan tugas/PR ,
ü siswa kurang aktif saat proses pembelajaran,
ü siswa keluar masuk selama proses pembelajaran,
ü siswa kurang bersemangat dalam KBM
ü siswa ribut saat proses pembelajaran.
Berdasarkan
masalah-masalah tersebut peneliti mengambil
salah satu masalah yaitu ; 10 orang siswa kelas 5 dari 32 orang siswa tidak
aktif selama proses pembelajaran IPA.
- Menentukan tindakan
- Metode mengajar yang digunakan
adalah metode kerja kelompok yang bermakna.
- Memberikan latihan-latihan
- Membuat RPP Tindakan
Penelitian
tindakan kelas ini berlangsung selama 3 siklus.
RPP
tindakan atau perbaikan terlampir.
d.
Membuat
lembaran observasi
Masalah yang diteliti adalah keaktifan siswa dalam mata
pelajaran IPA. Keaktifan siswa dalam mata pelajaran IPA akan dilihat dalam hal faktor;
(1)perhatian siswa sewaktu guru menerangkan materi (2)keberanian dalam bertanya
sewaktu guru menerangkan pelajaran, (3)kehadiran siswa, (4) keberanian siswa
dalam menjawab pertanyaan guru (5) jawaban siswa pada buku tugas(6)siswa
mengerjakan tugas yang diberikan guru ( 7) ketuntasan siswa dalam melakukan
tugas dengan waktu yang diberikan guru
Lembaran observasi yang disiapkan dapat dilihat pada
lampiran 2.
e. Membuat
jadwal penelitian
Jadwal
penelitian yang akan dilaksanakan disesuaikan dengan jadwal pelajaran IPA.
f.Membuat
matriks penelitian
I. JADWAL
PENELITIAN
No
|
Kegiatan
|
Minggu
ke
|
|||||||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
||
1
|
Perencanaan
|
√
|
|||||||||||
2
|
Proses
pembelajaran
|
√
|
√
|
√
|
|||||||||
3
|
Evaluasi
|
√
|
|||||||||||
4
|
Pengumpulan
data
|
√
|
√
|
||||||||||
5
|
Analisis
Data
|
√
|
√
|
||||||||||
6
|
Penyusunan
Hasil
|
√
|
√
|
||||||||||
7
|
Pelaporan
Hasil
|
√
|
|||||||||||
K.DAFTAR PUSTAKA
Oemar Hamalik,
Proes Belajar Mengajar, Jakarta
: 2001 : Bumi Aksara
Ratna
Willis Dahar. 1989. Teori-teori Belajar. Erlangga: Jakarta
Ratmi, Ni Wayan,
2004. Implementasi metode demonstrasi dan beberapa media belajar untuk
meningkatkan keaktifan dan hasil belajar mata pelajaran matematika pada siswa
kelas III semester II tahun pelajaran 2003/2004 di sekolah dasar nomor 13
sesetan kecamatan denpasar selatan. Skripsi (tidak diterbitkan) IKIP Negeri
Singaraja.
Sugiono. 2009 .Metode
Penelitian Pendidikan ( pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan R&D ) . Bandung : CV.Alfabeta.
Wardhani,IGAK.& Wihardit,Kuswaya. 2008 . Penelitian Tindakan Kelas . Jakarta
: Universitas Terbuka.
http://abangilham.wordpress.com/2009/03/31/pentingnya-upaya-guru-dalam-mengembangkan-keaktifan-belajar-siswa/
www.Wikipedia.com
Lampiran 1
LEMBAR OBSERVASI KEAKTIFAN SISWA
KELAS V DALAM MATA PELAJARAN IPA MI ...... DALAM MATA PELAJARAN IPA
No
|
Nama Siswa
|
Faktor –faktor
yang di observasi
|
||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
||
1.
|
||||||||
2.
|
||||||||
3.
|
||||||||
4.
|
||||||||
5.
|
||||||||
6.
|
||||||||
7.
|
||||||||
8.
|
||||||||
9.
|
||||||||
10.
|
Faktor – faktor yang
di observasi :
1.Perhatian siswa sewaktu guru
menerangkan materi
2.Keberanian dalam bertanya sewaktu
guru menerangkan pelajaran,
3.Kehadiran siswa,
4.Keberanian siswa dalam menjawab
pertanyaan guru
5.Jawaban siswa pada buku tugas
6.Siswa mengerjakan tugas yang
diberikan guru
7.Ketuntasan siswa dalam melakukan
tugas dengan waktu yang sudah ditentukan
Keterangan :
A = Sangat baik ( 80 – 100 )
B = Baik ( 70 – 79 )
C = Cukup ( 60 – 69 )
D = Kurang ( 50 – 59 )
E =
Sangat kurang ( 50 kebawah )
Lampiran 2
LEMBAR OBERVASI PEMBELAJARAN
Mata Pelajaran
|
|
Kelas/Sekolah
|
|
Nama Pengajar
|
TAHAP/ASPEK
|
INDIKATOR
|
HASIL OBSERVASI
|
KEGIATAN AWAL
Apersepsi dan motivasi
|
1.Apa yang dilakukan guru untuk menggali
pengetahuan awal atau memotivasi siswa?
2.Bagaimana respons siswa?Apakah siswa
bertanya tentang sesuatu masalah terkait dengan apa yang disajikan guru pada
kegiatan awal?
|
|
KEGIATAN INTI
Materi Ajar
|
3.Apakah guru memberikan penjelasan umum
tentang bahan ajar atau prosedur kegiatan yang harus dilakukan siswa?
4.Bagaiman ketarkaitan antara
pembelajaran dengan realita kehidupan ,lingkungan dan pengetahuan lainnya?
|
|
Pengelolaan
sumber belajar/media
|
5.Apakah guru terampildalam memanfaatkan
dan mampu memanipulasi media pembelajaran?
6.Bagaimana interaksi siswa dengan sumber
belajar/media?
|
|
Strategi Pembelajaran
|
7.Apakah proses embelajaran dilaksanakan
dengan strategi yang sesuai dengan lancar?
8.Apakah siswa dapat mengikuti alur
kegiatan belajar?
|
|
9.Bagaimana cara guru memberikan arahan
yang mendorong siswa untuk bertanya,berpikir dan berkegiatan?
10.Apakah siswa aktif melakukan kegiatan
fisik dan mental(berpikir)?Berapa banyak siswa yang aktif belajar?
|
||
KEGIATAN PENUTUP
Penguatan/konsolidasi
|
11.Bagaimana
cara guru memberikan penguatan dengan mereview,merangkum atau menyimpulkan?
12.Apakah guru
memberikan tugas rumah untuk remidi atau penguatan?
|
|
Evaluasi
|
13.Bagaimana
cara guru melakukan evaluasi pembelajaran?
14.Bagaimana
ketuntasan belajar siswa?
|
|
Komentar Pengamat
|
Kerterlaksanaa
scenario pembelajaran ( berdasarkan RPP):
|
|
Pelajaran
Berharga yang data dietik oleh pengamat:
|
||
Lain-lain:
|
………….,……………..
Observer
Jabatan/posisi:
0 Response to "PTK : MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR IPA MELALUI METODE KERJA KELOMPOK YANG BERMAKNA SISWA KELAS V"
Post a Comment